Semarang : Sisi Lain (Petualangan Pertama)

Semarang, merupakan ibu kota Jawa Tengah.  Kota ini terletak sekitar 466 km dari sebelah timur Jakarta, atau 312 km dari sebelah barat Surabaya. Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Demak di timur, Kabupaten Semarang di selatan, dan Kabupaten Kendal di barat . Berada di 6 °58′  lintang Selatan dan 110°25′  bujur timur. Penduduk Semarang umumnya adalah suku Jawa dan menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Agama mayoritas yang dianut adalah Islam.

Selain tempat wisata yang pernah ditulis dalam wisata kota semarang, juga memiliki sisi lain yang tak kalah indah untuk disaksikan. Memang tidak sembarang orang bisa kesana karena berkesan tidak menarik atau gensi untuk dilewati bersama. Tempat yang bisa menjadikan  seseorang ingat dengan Penciptaan yang maha dahsyat.  Nah sisi lain dari kota Semarang akan di tampilkan dalam beberapa ‘sisi’ yang tentunya semuanya menarik. Inilah sisi yang pertama :

1. ” Kuntul Bird”

Kuntul adalah sebutan untuk burung dari keluarga Ardeidae. Burung ini berkaki panjang, berleher panjang, dan tersebar di seluruh dunia. Makanan berupa ikan, Katak, dan hewan invertebrata. Kuntul merupakan salah satu burung yang paling pintar. Habitatnya berada di sekitar tambak ikan atau 30 menit perjalanan dari pusat kota. Jika dari bandara Ahmad Yani sekitar 15 menit perjalanan menuju timur Semarang. Habitat yang lain berada di pepohonan yang lebat sekitar Srondol, Banyumanik, tepatnya di daerah Banteng Raider. Perjalanan sekitar 20 menit dari pusat kota.

Apabila melihat di sekitar tambak ikan yang terletak di timur Pelabuhan Tanjung Mas, maka para petualang dapat menemukan Kuntul yang banyak dan hidup terbang bebas tanpa ada yang menganggu. Mereka hidup di antara pepohonan yang berada di sekitar pinggir laut dan tambak petani. Sesuatu yang bagus untuk dilewatkan bukan?

2. ” Ayah Pulang Bawa Ikan”

Suasana sore yang banyak dilewatkan orang, namun tidak dengan ayah yang satu ini. Mulai subuh dia berangkat dengan membawa kail dan umpan untuk mencari sesuatu yang bisa dimakan dengan sesuap nasi.

Memasuki daerah tambak, para pemancing biasa membayar Rp. 5.000 untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya ikan mujahir yang enak dan besar. Kalau dapat Ikan Bandeng, tentunya harus dikembalikan kepada petani ikan. Hmm, memang perjuangan yang sangat melelahkan hanya untuk sesuap lauk di malam hari.

3. “A Buoy At Tanjung Mas Port.”

Semarang memliki pelabuhan besar yang terkenal sejak jaman penjajahan Belanda, yaitu Tanjung Mas. Selain berguna untuk pengangkutan barang dan penumpang, juga sebagai tempat wisata yang memiliki fasilitas : perahu sewa, kolam pancing, danau buatan ,arena grass track, dan jogging track. Daily open 24 hours.

Petualang bisa menyewa perahu untuk mengintari sekitar Pelabuhan Tanjung Mas dengan membayar Rp. 5.000,-. Untuk yang satu ini, petualang bisa melihat kapal dan proses penurunan peti kemas secara lebih dekat dari sisi lain, sisi laut. Nah, perlunya siap-siap dan tertawa ria menikmati ombak yang menggulung indah dan menyapu disekitar perahu. Kalau terlalu dekat di pojok perahu, hati-hati dengan cipratan air laut yang datang tiba-tiba. Hmm, basah..siapa takut..!!

4. “Memancing Yukk!!”

Salah satu aktifitas yang menyenangkan untuk dilewatkan di sore hari yang mendung. Beberapa orang di Semarang memanfaatkan untuk memancing bersama dengan yang lain. Bukan kompetisi memang, namun menyenangkan dan melatih tingkat kesabaran.

Bayangkan saja, beberapa jam menunggu umpan di caplok oleh sang ikan, itupun kadang kena kadang ikan lolos dan tertawa begitu saja.  Hufff, suasana jengkel dan gemas di sekitar terik matahari sore. Namun, semilir angin yang sejuk dan tajam dapat menurunkan tingkat emosional yang terlanjur panas. Tinggal tunggu sebentar dan sabar ikan pun didapat satu keranjang. Oleh-oleh yang penuh perjuangan yaa..

5. “Small WaterFall At Gonoharjo Nglimut.”

Gonoharjo terletak di lereng Gunung Ungaran tepatnya di sebelah barat Laut. Sekitar 1 jam perjalanan dari kota Semarang. Berada di ketinggian 700-1000dpl. Daerah tersebut merupakan daerah pegunungan berudara sejuk dan dingin membuat petualang betah berlama-lama bersama keluarga. Juga memiliki wisata alam hutan dan pemandian air panas yang dapat menyembuhkan penyakit kulit.

Dengan membayar tiket masuk sebesar Rp. 9.000,- petualang dapat menikmati air yang mengalir gemericik di sekitar hutan yang lebat. Hanya berjalan beberapa menit melewati perbukitan dan turunan yang sedikit tajam, petualang bisa merasakan dinginya udara sekitar atau hangatnya kolam yang berasal dari air belerang yang menyembuhkan penyakit kulit. Capek memang, namun setimpal dengan kepuasan yang di dapatkan. Lapar? Beberapa warung makan menyajikan mie hangat atau nasi goreng  cukup sediakan Rp. 10.000,- bisa makan nasi goreng, 2 potong gorengan tempe dan teh manis panas di ‘Warung Makan Simbok’.

6. “…Mencari Rezeki di Alam…”

Inilah detik-detik yang menegangkan untuk para pemancing di tambak. Ikan terdampar di kail dan menarik umpan pelan-pelan. Untuk yang satu ini, di butuhkan kesabaran ekstra agar ikan tidak lepas begitu saja.

Kalau bahasa kerenya ‘pelan-pelan saja’, toh ikan kalau sudah makan umpan, ditarik sedikit saja, dapat dehh. Kalau petualang ingin memancing, bisa pergi ke sekitar area pelabuhan Tanjung Mas dan membeli kail kecil seharga Rp. 25.000,-, juga beberapa senar pancing, umpan dan jaring tempat ikan. Orang jawa bilang ” Jer Basuki Mawa Bea”.

 Lihat Juga : Semarang Sisi Lain 2 (Menelisik Masjid Kuno)

Tinggalkan komentar