Belajar Warisan Budaya Jawa Tengah di Museum Ranggawarsita

Percakapan Arjuna dan Kresna

Di Jawa Tengah, kebudayaan dimulai dari peradaban zaman kerajaan bercorak hindu budha yang dibuktikan dengan menyebarnya situs dan komplek candi sepanjang Jawa Tengah hingga Jogjakarta. Lalu mulailah perkembangan Peradaban Islam di tanah Jawa yang masuk melalui Demak dan Kudus, dan kerajaan-kerajaan yang bermunculan setelahnya seperti Keraton Surakarta dan Jogjakarta. Sejarah juga mencatat di Jawa Tengah bekecamuk perang antara bangsa Indonesia dan Penjajah yang menguasai selama berabad-abad. Peperangan yang sangat fenomenal tercatat seperti Palagan Ambarawa, Pertempuran Lima Hari Semarang. Di museum Ranggawarsita (baca : Ronggowarsito) disajikan secara gamblang perjalanan panjang orang-orang jawa dan kebudayaannya.

Patung Rangga Warsita dan Serat Kalatida Museum Ranggawarsita

Museum Ronggowarsito, terletak di utara Kota Semarang berada disekitar bundaran Kalibanteng (sekitar bandara Ahmad Yani Semarang) atau lebih tepatnya beralamat di jalan Abdulrahman Saleh no. 1 Semarang. Apabila Petualang (motor) dari Arah Surakarta atau Jogjakarta, pastikan untuk menuju ke arah tugu muda. Lalu berbelok kanan menuju jalan Soegiyopranoto sekitar 4km atau 10 menit. Setelah sampai di bundaran Kalibanteng maka akan menemukan museum Ranggawarsita yang ada disebelah kiri. Untuk Petulang dengan memakai mobil lebih cocok melewati jalan tol Banyumanik ke arah Jakarta (Krapyak), setelah sampai ujung tol krapyak silakan untuk berbelok ke arah kanan, ke jalan Siliwangi sekitar 10 menit akan sampai di Museum.

Museum Ranggawarsita merupakan museum dengan level propinsi, museum ini diresmikan tanggal 5 Juli 1989 yang pada setiap tahunnya selalu dirayakan dengan menampilkan berbagai macam kebudayaan dan kesenian yang ada di Jawa Tengah di area museum. Tercatat, saat ini museum Ranggawarsita memiliki sekitar 59.814 buah koleksi dari berbagai macam zaman dan kebudayaan. Untuk biaya masuk ke Museum cukup murah, untuk Dewasa Rp. 4.000,- dan anak-anak Rp. 2.000,-. Petualang bisa menikmati keanekaragaman budaya yang ada di Jawa Tengah tersaji berurutan menurut gedung dan zaman budaya. Secara garis besar, museum terbagi atas 4 (empat) gedung yang mencerikan sejarah yang berbeda.

Meteorid di Museum Ranggawarsita

Gedung A, merupakan gedung pertama yang dikunjungi berisikan wahana Geologi dan Geografi yang teletak di lantai 1 (satu). Diwahana ini menampilkan beberapa jenis bebatuan yang terdapat dibumi, juga batu meteorit yang ditemukan di daerah Mojogedang, Karangayar pada tahun 1984. Zaman dulu, meteorit dipakai untuk campuran pamor keris. Selain bebatuan, juga menulis tentang pembagian zaman yang pernah ada dibumi, beberapa koleksi mineral dan batu alam yang menarik, berbagai batu mulia hingga stalagtit dan stalagmit. Masih digedung A, lantai 2 (dua) menyajikan wahana tentang Paleontologi (tentang zaman purba), beberapa koleksi yang ada misalnya fosil kayu kuno, bebatuan dan masyarakat kuno. Tulang dan bagian-bagian hewan masa silam juga disajikan di museum Ranggawarsito secara lumayan.  Ada juga binatang langka yang diawetkan seperti bajing peluncur, babi hutan, kancil dan burung rajawali.

Wahana di Museum Ranggawarsita

Gedung B, dilantai 2 (dua) menyajikan wahana keramik dan batik. Dipamerkan berbagai jenis dan model keramik baik lokal maupun yang berasal dari cina dan Eropa. Tak lupa, macam-macam kerajinan gerabah dan cara pembuatannya diperlihatkan dengan model diorama atau patung. Dibagian batik, dipajang berbagai motif batik yang ada di Jawa Tengah seperti Surakarta, Pekalongan, Lasem dan Banyumasan. Di Gedung B lantai 1 (satu) berisikan tentang peninggalan budaya dan kerajinan dari peradaban Hindu Budha, beberapa yang dipamerkan misalnya Lingga dan Yoni, arca-arca, Ketongan, kendhi, cermin perunggu, patung dewa, candi-candi yang ada di Jawa Tengah. Juga menampilkan kebudayaan yang bercorak islam dari miniatur masjid Agung Demak dan Menara Masjid Kudus, fragmen seni hias, bahan terakota, replika kaligrafi, ornamen masjid Mantingan Jepara, Mustaka masjid Mayong Jepara, salinan Alquran yang ditulis dengan tangan serta cerobong sumur dari Caruban Lasem yang sangat menarik.

Museum Ronggowarsito Wahana Keramik Batik

Gedung C, yang berada di lantai 1 (satu) terbagi atas ruang bersejarah perjuangan bersenjata yang terbagi lagi atas koleksi benda-benda yang dipakai ketika zaman pertempuran dan Diorama pernjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan. Selain itu, ditampilkan pula diorama pertempuran-pertempuran yang pernah terjadi di Jawa Tengah dan Jogjakarta seperti Pertempuran Lima Hari Semarang, Peristiwa Palagan Ambarawa, Pemberontakan PKI di Cepu, Serangan Umum 1 maret dan Gerakan Tritura. Sementara di Gedung C lantai 2 (dua) terdapat ruang koleksi teknologi dan kerajinan tradisional, teknologi industri dan transportasi, dan beragam model kerajian rumahan.

Museum Ronggowarsito Semarang

Di Gedung D Lantai 2 (dua) terbagi atas ruang kesenian yang menampilkan koleksi benda dan peralatan kesenian yang dipisahkan menjadi seni pergelaran (berbagai pengetahuan yang menarik tentang wayang), seni pertunjukan (berbagai kesenian khas Jawa kuda lumping, barongandll), dan seni musik . Masih di Gedung D lantai 1 (satu) memamerkan tentang pembangunan, numismatik, heraldik, tradisi nusantara, ruang intisari dan hibah.

Gunungan (Kayon) di Museum Ranggawarsita.

Gunungan (Kayon) di Museum Ranggawarsita.

Kerangka Gajah di Museum Ranggawarsita.

Kerangka Gajah di Museum Ranggawarsita.

Wahana Geografi Museum Ranggawarsita Semarang.

Wahana Geografi Museum Ranggawarsita Semarang

Koleksi Hewan yang di awetkan di Museum Ranggawarsita

Koleksi Hewan yang di awetkan di Museum Ranggawarsita

Pembuatan Gerabah di Museum Ranggawarsita.

Pembuatan Gerabah di Museum Ranggawarsita.

Replika Candi Kalasan

Replika Candi Kalasan

Al-Quran Tulisan Tangan Dari Surakarta di tulis pada abad ke-19

Al-Quran Tulisan Tangan Dari Surakarta di tulis pada abad ke-19

Sejarah Candi dan Arca

Sejarah Candi dan Arca

……………………………………………………….

Baca Juga:

About Alif Kecil

Suro Diro Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti.

Posted on 7 Agustus 2011, in Perjalanan and tagged , , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink. 1 Komentar.

  1. Maaf, mengkoreksi “Apabila Petualang (motor) dari Arah Surakarta atau Jogjakarta, pastikan untuk menuju ke arah tugu muda. Lalu berbelok kanan menuju jalan Soegiyopranoto sekitar 4km atau 10 menit.”

    Yang betul, “Apabila Petualang (motor) dari Arah Surakarta atau Jogjakarta, pastikan untuk menuju ke arah tugu muda. Lalu berbelok KIRI menuju jalan Soegiyopranoto sekitar 4km atau 10 menit.”

    Salam

Tinggalkan komentar