Mie Ongklok Wonosobo : Rasakan Bedanya!

Pernah ke Wonosobo? Apabila petualang lewat kota sejuk ini pasti sering melihat jajanan yang orang Wonosobo menyebutnya dengan mie ongklok. Walaupun sebenarnya tidak mirip dengan makanan dengan bahan dasar utama mie karena banyaknya bumbu dan sayur yang menutupi semua makanan yang disaji hangat ini. Tidak tau mengapa diberi nama mie ongklok, namun ada yang menyebut mie ongklok karena cara memasaknya dengan cara di ongklok-ongklok (dikocok/diaduk/shake).

Mie Ongklok merupakan perpaduan antara mie kuning dengan aneka sayur seperti kol dan daun kucai (mirip dengan onclang atau daun bawang).  Ditambah bumbu /sauce khusus yang disebut loh (baca : lhoh) . Bumbu sauce loh ini terbuat dari tepung kanji yang dimasak dengan cara dilarutkan dalam panas dengan beberapa tambahan bumbu sedap dan mengoda. Bumbu khas yang lain yang membuat menjadi lebih mengoda adalah taburan sauce kacang basah yang berada di atas mie ongklok.

Biasanya mie ongklok disajikan dengan sate sapi yang diletakkan di atas mie ongklok setelah dicampur dengan taburan sauce loh tadi. Untuk mendapatkan mie ongklok tidakah sulit ditemukan di Wonosobo. Setiap jalanan Kota yang terdapat gunung kembar Sindoro dan Sumbing tersebut menyajikan menu mie ongklok dengan beberapa variasi lauk yang banyak dan menarik.

Mencoba pengalamanyang menarik, bisa datang ke alon-alon kota Wonosobo untuk menikmati mie ongklok disaji dengan aneka masakan dan makanan yang lain. Pada hari minggu, alun-alun yang terletak di kecamatan Wonosobo menyajikan banyak makanan yang mengugah selera, nah salah satunya mie ongklok. Dengan gerobak sederhana disajikan dengan kenikmatan khas masyarakat Wonosobo dengan pemandangan kota yang sejuk.

Harga mie ongklok ini cukup terjangkau, hanya dengan merogoh kocek sebesar Rp. 12.000,- bisa menikmati mie dengan selera mengiurkan ditambah dengan sate sapi yang dibakar empuk. Kuah dengan kaldu sapi menambah rasa semakin mantap untuk terus menikmati setiap ongklok-ongklok dimangkok. Mie ongklok memang nikmat apalagi disaji hangat, namun memang beberapa orang tidak bisa habis atau tidak mau makan mie ongklok karena bentuk penyajian yang berbeda.  Penyajian yang ‘dianggap’ aneh tersebut karena bumbu loh yang berbentuk pasta sehingga sebagian orang justru tidak menikmati.

Namun, ke khasan mie ongklok ini memang sangat mengoda selera. Rasanya rugi apabila melewati Kabupaten yang dilewati Kali Srayu tersebut tanpa mampir dan menikmati mie ongklok yang sedap lagi hangat.. Silakan coba..

Baca Juga : Sego Megono Khas Pekalongan.

About Alif Kecil

Suro Diro Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti.

Posted on 15 Maret 2011, in Kuliner and tagged , , , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink. 3 Komentar.

  1. jadi pengen ke wonosobo ne,… ngrasain mie nya… padahal temenku banyak yang wonosobo lho

  1. Ping-balik: Keraton Yogyakarta : Istana Budaya dan Keindahan Jawa | nikioliversykes95

Tinggalkan komentar